Masijidil Haram 1432H
Perjalanan Haji adalah ibadah, mengapa demikian?
Ibadah, kita sering mendengar dan mengetahui arti kata ibadah terutama yang melekat pada rukun islam, seperti pada ibadah shalat, ibadah puasa, ibadah zakat. Sehingga Haji bisa dikatakan pula ibadah haji. Sebanarnya apakah ibadah itu? dan bagaimana pemahamannya?
Allah berfirman : ''
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku"(Adz Dzariat : 56).
Di kalangan generasi-generasi pertama, bagi mereka ayat ini menggambarkan pengertian yang agung, begitu dalam dan mencakup setiap kehidupan manusia. Mereka memahami bahwa ibadah kepada Allah adalah
tujuan hidup seluruh umat manusia, tidak ada tujuan lain. Dampaknya, mereka mengikuti ayat diatas melalui perbuatan-perbuatannya dan memperlakukan diri sebagai hamba Allah yang senantiasa mematuhi segala perintah dan menjahui laranganNya. Inilah pemahaman ibadah yang benar.
Perjalanan haji sebagai ibadah, merupakan wujud penghambaan manusia atas Tuhannya. Allah memerintahkan haji ini bagi hambaNya yang mampu mengadakan perjalanan. Firman Allah: "
Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia karena Allah, yaitu (bagi) yang sanggup mengadakan perjalanan ke sana. Dan barangsiapa yang ingkar (terhadap kewajiban haji), maka bahwasannya Allah Maha Kaya dari semesta alam".(Äli Imran/3: 97).
Apabila kemampuan itu sudah ada segera laksanakan perintah haji ini. Alangkah ruginya kita apabila telah diberikan kemampuan namun tidak segera dilakukan hanya karena alasan duniawi. Dan ini berarti kita harus koreksi kembali pemahaman terhadap ibadah.
Banyak hikmah yang didapat dari perjalanan haji, yang itu semua akan bermanfaat bagi diri orang yang melaksanakannya, keluarganya, bagi lingkungannya, dan bahkan bagi dunia... Subhanallah.
Diantara hikmah tersebut adalah:
- Konferensi/pertemuan tahunan umat Islam terbesar, karena pada saat haji ini muslimin dari berbagai negara berkumpul. Bebagai ras, bahasa, adat kebiasaan dapat dijumpai yang menunjukkan kebesaran Allah sekaligus betapa kecilnya kita yang sama sekali tidak layak untuk menyombongkan diri.
- Kedamaian bagi seluruh umat karena menyatukan jiwa yang bersama-sama mendekatkan diri pada Allah SWT, bahkan mahluk hidup yang lain seperti binatang, tumbuhan, bahkan semut merasakan perdamaian ini (hikmah selama Ikhram dilarang untuk membunuh binatang, memotong pohon).
- Persaudaraan antar kaum muslimin, datang dari penjuru dunia, mengenakan pakaian yang sama (ihkram), melaksanakan ritual peribadatan bersama, dan saling memberikan salam.
- Haji menunjukkan komitmen kaum muslim kepada Allah, kesanggupan mereka untuk meninggalkan kecintaan pada dunia untuk mengabdikan diri pada-Nya.
- Menjalani ritual seperti yang dilakukan oleh nabi Ibrahim a.s. dan Ismail a.s. yang mendirikan Ka'bah dan mempraktekkan penyembahan hanya pada satu Tuhan yaitu Allah SWT.
- Mengingatkan umat manusia akan berkumpulnya kembali pada hari akhir di padang masyar, dimana semua amal perbuatan kita akan dihitung.
- Menjalankan haji berarti menyempurnakan 5 rukun islam (syahadat, sholat, puasa, zakat, dan haji).
Selain diatas, hikmah lain yang bisa didapatkan dari perjalan haji adalah ketabahan, kesabaran, kedisiplinan, dan keikhlasan. Belum lagi kenikmatan iman, ketenangan hati, dan kenangan yang tidak terlupakan yang sering kita dengar dari mereka yang baru pulang dari haji.
Bagi mereka yang akan melakukan perjalanan haji, sebaiknya dan bahkan harus mempersiapkan dengan baik. Persiapkan dengan baik niat, ilmu, tata cara/manasik haji, maupun persiapan lainnya.
Ingat, kesempatan melakukan perjalanan haji tidak semua orang diberi kesempatan dan belum tentu kita bisa mengulangi kembali (baik karena biaya maupun waktu).
Dengan semata mengharap ridlo dan hidayahNya, saya ingin berbagi pengalaman saat saya dan istri diberikan Allah kesempatan melakukan perjalanan haji di tahun 2011 M / 1432H.
InsyaAllah, akan saya posting beberapa tulisan mengenai catatan perjalanan haji dengan harapan bisa membantu mempersiapkan perjalanan haji dengan baik.