Untuk bisa mandiri, pemerintah dalam hal ini kementrian agama selaku penanggung jawab pelaksanaan haji menyelenggarakan beberapa pertemuan manasik haji. Namun demikian, karena terlalu banyaknya calon jamaáh haji kadang membuat calon haji merasa belum terlayani dengan baik.
Oleh karena itu, saat ini banyak berdiri Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang juga menjadi mitra Kementrian agama dalam memberikan pelayanan haji.
Menjadi haji yang mandiri sebenarnya tidak bisa dibebankan hanya kepada pemerintah ataupun KBIH. Calon haji lah yang seharusnya berupaya untuk bisa mandiri, karena kesuksesan haji nantinya akan dinikmati dan memberikan manfaat bagi calon haji itu sendiri. Apalagi Allah telah menjanjikan pahala yang besar (Surga) bagi haji yang sukses (mabrur).
Saat ini telah banyak berdiri KBIH, dan saking banyaknya pemerintah harus membatasi jumlahnya. Pemilihan KBIH yang akan diikuti harus diperhatikan oleh calon haji. Kualitas KBIH yang baik akan sangat membantu kesuksesan pelaksanaan haji.
Fakta yang ada saat ini sekitar 95% (mayoritas) jama'ah haji mengikuti KBIH (berdasarkan jumlah pada kloter haji yang saya ikuti).
Tidak heran apabila ada anggapan bahwa untuk berangkat haji harus melalui KBIH, anggapan yang seharusnya tidak demikian. Calon haji yang tidak mengikuti KBIH (non KBIH) juga tidak ada masalah (sama-sama bisa menjalankan ibadah haji).
Haji non KBIH.
Alhamdulillah, saya dan istri termasuk dalam kelompok haji non KBIH ini yang jumlahnya tidak lebih dari 5% dari jamaáh di kloter kami (1 kloter = 450 orang).
Haji non KBIH sering disebut haji mandiri, dan ada juga guyonan menyebutnya haji Ikhlas Tidak Dibimibing.
Berikut beberapa tips bagi haji non KBIH:
- Informasi.
- Baik pada saat di tanah air maupun di tanah suci, harus rajin mencari informasi. Jangan berharap orang lain yang memberikan informasi kepada kita.
- Seringlah mengunjungi website Kemenag maupun yang lainnya (lihat posting saya; Link website haji) untuk mendapatkan update berita maupun jadwal.
- Catat no. telp. kantor Kemenag di tempat anda, akan lebih baik bila juga mengenal petugas disana. Dan segera hubungi apabila ada informasi maupun untuk konfirmasi.
- Sebaiknya juga mengenal calon haji yang ikut KBIH, karena biasanya mereka mendapatkan info dari KBIH. Seringkali informasi dari Kemenag pertamakali disampaikan pada KBIH-KBIH.
- Setelah di tanah suci, catat no. telp (biasanya menggunakan no. lokal disana) petugas haji kloter anda; ketua kloter, PPIH, PKIH.
- Pelajari manasik haji, baik dari buku refferensi, internet, maupun diskusi dengan Ustadz.
- Dengarkan radio yang menyiarkan interactive manasik haji. Misal ; Surabaya : radio Suara Muslim (SAM) FM, Jakarta: radio Roja.
- Ikuti manasik haji yang diselenggarakan Kementrian Agama.
- Apabila pergi haji bersama istri, buat jadwal untuk belajar dan berdiskusi bersama.
- Buat checklist perlengkapan yang akan dibawa
- Ketahui apa yang boleh dan dilarang untuk dibawa.
- Pilih peralatan yang multifungsi dan praktis.
- Setelah terbentuk kelompok, jalin kerja sama yang baik.
- Buat kesepahaman, dan sebaiknya sudah dibicarakan sebelum berangkat.
- Pemeriksaan kesehatan di Puskesmas terdekat (per area), setelah ada kepastian keberangkatan dan konfirmasi dari Kemenag. Biaya pemeriksaan ini diluar dari ONH.
- Jaga kondisi kesehatan, lakukan olah raga rutin.
Inilah kata kuncinya, haji mandiri harus sabar kerena memang kelompok minoritas di dalam kloter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar